Kamis, 27 Oktober 2016

Atmosfer dan Iklim Mars

    Seperti Venus dan Bumi, Mars juga memiliki atmosfer meskipun kondisinya berbeda dengan kedua planet itu. Kalau tekanan atmosfer Venus di permukaannya 90x tekanan atmosfer Bumi, tekanan Mars hanya 1/150 tekanan atmosfer Bumi. Seperti pada Venus komposisi atmosfer Mars di dominasi oleh gas karbon dioksida (95,3%), nitrogen (2,7%), argon (1,6%) dan gas-gas lain seperti oksigen, karbon monoksida dan uap air yang sangat sedikit kelimpahannya. Atmosfer Mars terbagi menjadi lapisan troposfer, stratosfer dan termosfer. Lapisan troposfer ada sampai ketinggian 45km, sedangkan stratosfer ada sampai 100km dan termosfer ada di atas lapisan stratosfer.
    Di daeran stratosfer, temperature berkurang dengan bertambahnya ketinggian, mulai dari -55 derajat celcius di dekat permukaan Mars sampai -133 derajat celcius di puncak troposfer. Lapisan statosfer memiliki temperature yang sama dengan puncak lapisan troposfer, dan tidak mengalami perubahan temperature terhadap ketinggian. Di lapisan termosfer temperature mulai naik sampai mencapai 37 derajat celcius di puncaknya.
    Di atmosfer Mars, sering terbentuk awan yang merupakan kumpulan partikel-partikel kecil yang terangkat ke angkasa. Tetapi tidak seperti yang berlangsung di Bumi, awan ini tidak hanya terdiri dari kristal-kristal es. Awan yang berada di atmosfer Mars bisa tersusun dari kristal-kristal karbon dioksida yang membeku membentuk awan es kering, kristal-kristal karbon dioksida yang terperangkap dalam kristal-kristal es atau Clathrate karbon dioksida. Bentuk kristal ini dinamakan Whitefall yang berbentuk debu putih yang amat halus. Whitefall sering jatuh terutama pada saat musim dingin berlangsung di Mars.
    Proses hilangnya gas-gas rumah kaca dari atmosfer Mars berkaitan dengan ukuran Mars yang lebih kecil dibandingkan ukuran Bumi. Ukurannya yang kecil ini mengakibatkan pemadatan Mras berlangsung lebih cepat dari Bumi sehingga gejala vulkanisme di Mars tidak segiat di Bumi, bahkan menjadi padam seperti sekarang ini terjadi. Vulkanisme di bumi memegang peranan penting dalam mempertahankan efek rumah kaca sehingga Bumi tidak pernah mengalami hilangnya gas-gas rumah kaca dari atmosfernya. Karbon dioksida di atmosfer Bumi jatuh ke laut dan membentuk batuan karbonat. Batuan ini akan melepaskan karbon dioksida yang kandungannya melalui kegiatan vulkanis dan tektonik sehingga kembali ke atmosfer Bumi. Keadaan tersebut tidak berlangsung di Mars.

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . My World - Posts · Comments
Theme Template by My World · Powered by Blogger