Mars adalah sebuah planet yang ukurannya lebih kecil dari bumi, diameternya hanya 6.787 km, kira-kira setengah diameter bumi. Massa mars hanya 11% dari massa bumi. Mars meiliki kerapatan 3,8 gr/cm kubik, berarti lebih kecil dari kerapatan bumi sebesar 4,5 gr/cm kubik. Melalui pengamatan seismik menggunakn peralatan yang dibawa pesawat viking 2, para ahli menduga inti mars adalah besi sulfida yang berdiameter sekitar 2000 km. Inti ini diselubungi oleh suatu mantel silikat sampai ke permukaannya, dan dari medan magnetnya yang amat kecil disimpulkan bahwa inti mars adalah medan magnet yang sangat padat.
Pengamatan mars tidak hanya dilakukan di bumi saja, tetapi juga dilakukan menggunakn pesawat-pesawat angkasa yang terbang mengorbit planet ini, bahkan ada juga yang berhasil mendarat di permukaannya seperti pesawat-pesawat angkasa, mariner, dan viking. Dari data yang dikirimkan pesawat-pesawat itu, para astronom semakin banyak memperoleh gambaran mengenai keadaan fisik dan gejala-gejalayang berlangsung di planet ini. Pengamatan mars menggunakan pesawat angkasa pertama kali dilakukan oleh pesawat mariner 4. Pada tanggal 22 juni 1965, wahana ini mendekati mars dan berhasil mengirimkan sejumlah gambar permukaan mars ke bumi. Penerbangan pesawat ini disusul oleh pesawat mariner 6 dan 7, yang memberikan gambaran tentang mars sebagai planet yang berkawah-kawah. Kegiatan penelitian menjadi semakin semarak dengan berhasil diluncurkannya mariner 9 pada tahun 1972. Pesawat ini adalah pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain. Mariner 9 berhasil memetakan seluruh permukaan mars dengan resolusi 1 km. Mariner 9 mendapatkan bahwa pada mars ada banyak gunung berapi , ngarai-ngarai yang besar dan dalam, tudung-tudung kutub dan alur-alur permukaan yang pernah dialiri air.
Peluncuran mariner menjadi ancang-ancang untuk melakukan usaha pendaratan pesawat angkasa di mars. Pada tahun 1976, amerika serikat meluncurkan 2 pesawat angkasa bernama viking 1 dan 2 dengan tujuan melakukan pendaratan di mars. Peluncuran berhasil pada tanggal 19 juli 1976, viking 1 berhasil mendarat di permukaan mars, di suatu tempat yang diberi nama chryse planitia(lembah emas). Dua bulan kemudian, viking 2 mendarat di suatu dataran yang diberi nama utopia. Pesawat-pesawat viking ini membawa alat untuk melakukan pengamatan permukaan mars, menganalisa cuaca dan iklim mars, serta mencoba mencari adanya mikroorganisme di permukaan mars. Pengamatan-pengamatan viking membuat semakin banyak informasi yang berhasil diperoleh oleh para ahli tentang mars, dan gambaran tentang planet ini menjadi semakin jelas.
Permukaan mars yang berwarna cokelat kekuningan dipenuhi dengan batuan yang ukurannya berkisar dari berbagai centimeter sampai beberap meter. Batuan ini mungkin berasal dari kegiatan vulkanisme yang pernah berlangsung di mars. Di samping batuan, di permukaan mars terdapat pula debu-debu halus berukuran kurang dari 10 mikron, dan akibat hembusan angin di beberapa tempat, debu-debu itu membentuk bukit-bukit pasir seperti gurun pasir di bumi. Debu di permukaan mars ini banyak mengandung air dan karbon dioksida yang membeku. Viking melakukan eksperimen pada debu mars dengan menambahkan air debu itu, dan ternyata terjadi reaksi yang melepaskan oksigen. Eksperimen ini juga menunjukkan bahwa di mars tidak terdapat senyawa-senyawa organik. Tanah mars ternyata merupakan campuran dari mineral dan yang kaya besi, besi hidroksida, sulfat, dan karbonat. Mineral-mineral ini juga mengandung bahan-bahan bersifat magnetik yang mungkin berupa hematit dan maghemit (oksida-oksida besi) serta campuran nikel dan besi.
0 comments:
Posting Komentar