Tampilkan postingan dengan label Earth. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Earth. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Oktober 2016

Hidrosfer Bumi

- 0 comments

Salah satu keistimewaan bumi tidak dimiliki planet-planet lain adalah berlimpahnya kandungan air yang terdapat di permukaannya. Kira-kira 70,8% permukaan bumi ditutupi air (97% air laut dan 3% air tawar), dan hanya 29,2% yang berupa daratan. Air inilah yang membuatnya menjadi berwarna biru. Hal ini dilihat pesawat voyager 2 saat akan meninggalkan tata surya ketika berada di seberang orbit neptunus. Air bisa terdapat di bumi akibat proses-proses yang melibatkan orbit bumi saat mengelilingi matahari, vulkanisme, garvitasi, efek rumah kaca, medan magnet bumi, dan atsmosfernya yang kaya akan oksigen.
Hidrosfer bumi terdapat di lautan-lautan(yang paling dominan), danau, sungai, dan bawah permukaan tanah. Kedalaman rata-rata lautan adalah 3.794 m, lebih dari lima kali ketinggian rata-rata semua benua. Massa lautan adalah 1/4.400 seluruh massa bumi. Bumi kita ini sebenarnya berada di luar orbit diman keadaannya cukup hangat sehingga air dalam keadaan cair, dan tanpa adanya efek rumah kaca, seluruh air yang ada di permukaan bumi akan membeku. Ada bukti-bukti paleontologis bahwa pada suatu ketika setelah ganggang biru mengolonisasi lautan, efek rumah kaca berhenti dan lautan-lautan bumi membeku selama 10 - 100 juta  tahun. Di venus, air yang berupa gas dihancurkan oleh pancaran radiasi ultraungu, dan hidrogen yang terbentuk akan terionisasi oleh angin surya. Karena tidak ada hidrogen, oksigen  akan bersenyawa dengan mineral-mineral yang ada di permukaan venus. Kedua hal inilah yang menyebabkan venus tidak memiliki air.
[Continue reading...]

Atmosfer Bumi

- 0 comments
Bumi diselubungi campuran gas yang biasa kita disebut udara. Udara merupakan zat yang sangat penting untuk menunjang kehidupan seluruh makhluk di seluruh bumi. Udara atau atmosfer terdiri dari campuran bermacam-macam gas. Nitrogen adalah yang paling banyak terdapat (78%). Gas yang kelimpahannya berada di bawah nitrogen adalah oksigen (21%), kemudian diikuti dengan gas-gas lain, seperti argon, karbon dioksida, uap air, dan sebagainya.
Kelimpahan unsur-unsur di bumi berbeda dengan yang ada di planet-planet lain. Sebagai contoh kita lihat di planet-planet besar, di planet- planet besar uap air banyak terdapat di atmosfer. Oksigen yang terdapat di bumi erat kaitannya dengan adanya tumbuhan di bumi. Mereka membangun jaringan-jaringan yang menyusun tubuh mereka dari air dan karbon dioksida dengan melepaskan oksigen melalui proses yang disebut fotosintesis karena mendapatkan tenaga dari matahari.
Jika membandingkan atmosfer bumi dengan diameter bumi , perbandingan ini masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kulit ari salak terhadap buah salaknya. Ketebalan atmosfer bumi  tidak merata, 90% massa udara terletak pada ketinggian 0 - 16 km. Menipisnya udara tidak terjadi secara drastis, tetapi terjadi secara sedikit demi sedikit sehingga batas antara atmosfer dan ruang angkasa menjadi tidak jelas.
Temperatur atmosfer berubah berdasarkan ketinggian dari permukaan bumi, tetapi pola perubahan tidak ini selalu tidak sama. Berdasarkan pada pola perubahan temperatur terhadap ketinggian ini, para ahli membagi - bagi atmosfer menjadi beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, termosfer dan eksosfer.
[Continue reading...]

Jumat, 29 Maret 2013

Medan Magnet Bumi

- 0 comments
Inti bumi adalah logam cair yang mampu menghantarkan listrik. Rotasi bumi mengakibatkan inti ini ikut berotasi dengan kecepatan yang lebih rendah, dan karena yang berotasi adalah benda yang menghantarkan listrik, inti ini berfungsi sebagai sebuah dinamo pembangkit medan magnet. Deperti pada magnet batang, medan magnetbumi juga memiliki kutub-kutubnya yang terletak di dekat kutub-kutub bumi. Sudut yang dibentuk sumbu magnet bumi terhadap sumbu rotasinya adalah sebesar 11,3 derajat.
Secara terus-menerus, matahari memancarkan anging surya yang berupa partikel-partikel, ke angkasa luar. Angin surya yang sampai ke bumi berinteraksi dengan medan magnet bumi sehingga medan ini berbentuk seperti komet dan disebut magnetosfer. Bentuk seperti komet ini terjadi karena hembusan pada angin surya pada bagian yang menghadap matahari(bagian siang) memampatkan magnetosfer sehingga magnetosfer ini hanya ada sampai pada jarak 10 kali jari-jari bumi (63.700 km). Sebaliknya, pada bagian belakang yang membelakangi matahari (bagian malam) magnetosfer ini meluas sampai pada jarak 100 kali jari-jari bumi (6.370.000 km).
Magnetosfer bumi merupakan perisai bumi terhadapa pancaran partikel-partikel dari matahari yang bisa membahayakan kehidupan makhluk-makhluk bumi. Partikel-partikel yang datang ke arah bumi di tangkap oleh magnetosfer bumi da terkungkung dalam medan ini. Daerah tempat terkungkungnya partikel-partikel oleh medan magnet bumi dinamakan sabuk radiasi van allen, mengikuti nama seorang peneliti dari amerika serikat, yang banyak melakukan penelitian tentang magnetosfer bumi.
Kadang-kadang di permukaan matahari, muncul peristiwa yang menunjukan peningkatan kegiatan matahari. Jika ini terjadi, berarti berlangsunglah peningkatan pancaran partikel-partikel energi tinggi dari permukaan matahari yang dipancarkan dalam bentuk angin surya (solar wind). Jika partikel-partikel ini sampai ke bumi akan berinteraksi dengan magnetosfer bumi dan menimbulkan peristiwa variasi medan magnet dan aurora.
[Continue reading...]

Cuaca dan Iklim

- 0 comments

Adanya aliran udara yang berlangsung di atmosfer, digabungkan dengan penguapan dan kondensasi uap air membangkitkan suatu gejala yang disebut cuaca. Cuaca sebenarnya merupakan tanggapan radiasi yang datang dari matahari. Energi yang memberi tenaga bagi gejala cuaca ini adalah pancaran cahaya matahari yang memanasi permukaan bumi ini. Ketika planet berotasi, dan ketika terjadi perubahan musiman pada radiasi matahari yang datang, atmosfer dan lautan berupaya mendistribusikan radiasi ini dari daerah panas ke daerah yang lebih dingin.
Cuaca bumi itu erat dengan adanya lautan dan uap air yang terdapat di atmosfernya. Air yang berada di atmosfer, melalui proses penguapan, menyimpan energi yang sangat besar yang kemudian dilepaskan ketika uap air ini mengalami pengembunanan. Kekuatan badai besar yang berlangsung di bumi merupakan hasil dari pelepasan energi yang tersimpan dalam air yang ada di atmosfer tersebut. Pada planet yang tidak memiliki air yang berlimpah seperti bumi, cuacanya lebih tenang dan mudah diramalkan.
Rotasi planet juga memiliki peranan besar dalam sirkulasi yang berlangsung di atmosfernya. Pada sebuah planet yang laju rotasinya lambat, pola sirkulasi atmosfernya lebih dingin di sekitar kutub-kutubnya, dan pola ini berlangsung di venus. Untuk planet yang cepat rotasinya seperti yupiter, sebagian besar gerakan atmosfernya hanyalah gerakan dalam arah timur barat; gerakan dalam arah utara selatan tdak tampak. Di bumi, rotasinya yang lebih cepat dan rotasi venus memungkinkan adanya aliran udara dalam arah utara-selatan dan menciptakan pola cuaca yang menghasilkan badai besar yang berlangsung di daerah-daerah beriklim sedang.
Cuaca adalah dinamika atmosfer bumi dalam ruang dan waktu yang pendek, sedangkan iklim adalah hasil pengamatan cuaca yang berlangsung dalam waktu yang cukup panjang. Meskipun demikian batas tentang iklim dan cuaca tidak terlalu jelas, dan bergantung pada penerapan pengertian kedua gejala ini. Sebagai contoh, pada satu saat gejala el nino dianggap sebagai cuaca, tetapi pada saat yang lain akan dianggap gejala iklim.
[Continue reading...]

Kamis, 28 Maret 2013

Bagian-Bagian Bumi

- 0 comments
Bumi merupakan planet terrestrial yang paling besar ukurannya. Sepertinya merkurius dan venus, komposisi bumi sebagian besar terdiri dari batuan silikat dan magnesium dengan kerapatan rata-rata sekitar 5,52 gr/cm kubik., sedangkan kerapatan dipermukaan sekitar 3,9 gr/cm kubik. Melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa bumi), para ahli geologi memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Seperti pada planet-planet kebumian lainnya, bumi terbagi-bagi menjadi beberapa lapisan. Lapisan terluar adalah kerak silikat yang padat, dibawahnya tedapat mantel yang kenyal dan nyaris cair, inti yang lebih cair lagi dan bagian inti yang padat. Kebanyakan batuan yang menyusun kerak bumi ini terbentuk dalam kurun waktu kurang dari seratus juta tahun yang lalu, sedangkan mineral tertua memiliki umur sekitar 4,4 miliar tahun.
Lapisan-lapisan itu dimulai dari yang terdalam adalah :

1. Bagian inti
Kerapatan rata-rata sebesar 5,52 gr/cm kubik menjadikan bumi sebagai planet yang paling mampat diseluruh tata surya. Karena kerapatan rata-ratabahan yang ada di permukaannya adalah 3,9 gr/cm kubik, dapat disimpulkan bahwa inti bumi tersusun dari bahan yang lebih mampat daripada yang ada di permukaan bumi. Saat bumi baru saja terbentuk, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, melalui sebuah proses diferensiasi, bahan-bahan yang mampat bergerak ke inti bumi. Pengukuran seismik menunjukkan bahwa inti terbagi menjadi dua bagian, yaitu inti dalam yang padat dengan jari-jari sekitar 1.220 km dan diselubungi inti luar yang meluas sampai pada jarak 3.480 km dari pusatnya.

2.  Lapisan Selubungi / Mantel Padat
Komposisi lapisan ini sebagian besar adalah lapisan silikat dan magnesium. Lapisan ini memiliki kerapatan sekitar 3-6 gr/cm kubik dan berada sampai pada kedalaman 2.900 km. Tekanan yang terdapat di bawah mantel mencapai 1,4 juta atmosfer. Meskipun daerah ini merupakan benda padat, tingginya temperatur dapat membuat bahan-bahan silikat dapat mengalami konveksi dalam kurun waktu yang amat panjang, dan gejala ini muncul dalam pergerakan lempeng tektonik. Karena titik lebur dan viskositas suatu zat bergantung pada tekanan yang dialaminya dan karena semakin besar temperatur serta tekanan yang ditemui bilamana kita bergerak semakin dalam di mantel ini,bagian atas selubung ini akan lebih mudah mengalir dibandingkan bagian atasnya. Akibatnya selubung ini akan mengalir dengan sangat lambat.

3. Lapisan Kerak Bumi
Lapisan ini memiliki tebal rata-rata 35 km dan bervariasi 5 sampai 70 km dengan kerapatan 3,3 gr/cm kubik. Bagian yang tipis merupakan kerak samudera ; tersusun dari batuan silikat besi magnesium dan menjadi dasar-dasar daerah samudera. Kerak yang lebih tebal merupakan kerak benua yang kerapatannya lebih rendah dari pada kerak samudera yang tersusun dari silikat natrium kallium aluminium. 
[Continue reading...]

Rabu, 27 Maret 2013

Bumi Sebagai Planet

- 0 comments
Bumi mengorbit matahari dalam lintasan elips dengan jarak rata-rata dari matahari sebesar 149.000.000 km. Karena lintasan elips ini, jarak matahari dan bumi selalu berubah. Perbedaan jarak bumi di titik perihelion (titik terdekat) dan di titik aphelion (titik terjauh) adalah 5 juta km (3,3%). Ekuator bumi tidak sebidang dengan ekuator bidang orbit bumi, tetapi miring sebesar 23,27 derajat. Kemiringan yang menyebabkan terjadinya empat musim di tempat-tempat yang letaknya jauh dari ekuator, diduga berasal dari tumbukan-tumbukan meteorit yang jatuh saat bumi baru terbentuk.
Ketika berotasi, kedudukan sumbu bumi tidak tetap. Keadaannya seperti gasing yang sedang berputar tetapi hampir jatuh. Gerakan yang bernama presisi mengimbangi gravitasi sehingga tidak jatuh. Sumbu bumi mengalami presisi bergerak membentuk lintasan kerucut yang memiliki sudut puncak 23,27 derajat dengan periode 25.800 tahun. Presisi ini disebabkan keadaan bumi yang bukan bola sempurna, memiliki sumbu rotasi yang miring terhadap bidang orbitnya, dan menerima gaya tarik gravitasi bulan dan matahari. Gabungan gaya-gaya ini menimbulkan suatu momen gaya yang cenderung menjatuhkan bumi ke bidang eliptika (bidang orbit bumi), dannbumi melawan gaya ini dengan melakukan presisi.
Dalam gerak presisi, sumbu bumi tidak bergerak dalam lintasan lurus, melainkan bergelombang. Sumbu bumi tampak seperti mengangguk-angguk, dan gerakan ini dinamakan nutasi. Nutasi merupakan akibat lain dari gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi. Bumi kita tidak berupa bola, tetapi agak mampat pada kutub-kutubnya. Jari-jari dikutub bumi adalah 6.356,8 km, sedang jari-jari pada ekuatornya adalah 6.378,2 km. Pepatnya bola bumi disebabkan pada saat bumi baru terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuatnya mengembung pada bagian yang tegak lurus dengan bagian sumbu rotasinya, yakni bagian ekuator.
[Continue reading...]

Selasa, 26 Maret 2013

Earth

- 0 comments

Earth is the third planet from the Sun, and the densest and fifth-largest of the eight planets in the Solar System. It is also the largest of the Solar System's fourterrestrial planets. It is sometimes referred to as the world or the Blue Planet.
Earth formed approximately 4.54 billion years ago, and life appeared on its surface within one billion years. Earth's biosphere then significantly altered the atmospheric and other basic physical conditions, which enabled the proliferation oforganisms as well as the formation of the ozone layer, which together with Earth's magnetic field blocked harmful solar radiation, and permitted formerly ocean-confined life to move safely to land. The physical properties of the Earth, as well as itsgeological history and orbit, have allowed life to persist. Estimates on how much longer the planet will be able to continue to support life range from500 million years (myr), to as long as 2.3 billion years (byr).
Earth's lithosphere is divided into several rigid segments, or tectonic plates, that migrate across the surface over periods of many millions of years. About 71% of the surface is covered by salt water oceans, with the remainder consisting of continents and islands which together have many lakes and other sources of water that contribute to the hydrosphere. Earth's poles are mostly covered with ice that is the solid ice of the Antarctic ice sheet and the sea ice that is the polar ice packsThe planet's interior remains active, with a solid iron inner core, a liquid outer core that generates the magnetic field, and a thick layer of relatively solid mantle.
Earth gravitationally interacts with other objects in space, especially the Sun and theMoon. During one orbit around the Sun, the Earth rotates about its own axis 366.26 times, creating 365.26 solar days, or one sidereal year.[note 7] The Earth's axis of rotation is tilted 23.4° away from the perpendicular of its orbital plane, producing seasonal variations on the planet's surface with a period of one tropical year (365.24 solar days). The Moon is Earth's only natural satellite. It began orbiting the Earth about 4.53 billion years ago (bya). The Moon's gravitational interaction with Earth stimulates ocean tides, stabilizes the axial tilt, and gradually slows the planet's rotation.
The planet is home to millions of species, including humans. Both the mineralresources of the planet and the products of the biosphere contribute resources that are used to support a global human population. These inhabitants are grouped into about 200 independent sovereign states, which interact through diplomacy, travel, trade, and military action. Human cultures have developed many views of the planet, including its personification as a planetary deity, its shape as flat, its position as the center of the universe, and in the modern Gaia Principle, as a single, self-regulating organism in its own right.
The modern English noun earth developed from Middle English erthe (recorded in 1137), itself from Old English eorthe (dating from before 725), deriving from Proto-Germanic *erthōEarth has cognates in all other Germanic languages, includingDutch aardeGerman Erde, and SwedishNorwegian, and Danish jord. The Earth is personified as a goddess in Germanic paganism (appearing as Jörð in Norse mythology, mother of the god Thor).
In general English usage, the name earth can be capitalized or spelled in lowercase interchangeably, either when used absolutely or prefixed with "the" (i.e. "Earth", "the Earth", "earth", or "the earth"). Many deliberately spell the name of the planet with a capital, both as "Earth" or "the Earth". This is to distinguish it as a proper noun, distinct from the senses of the term as a mass noun or verb (e.g. referring to soil, the ground, earthing in the electrical sense, etc.). Oxford spelling recognizes the lowercase form as the most common, with the capitalized form as a variant of it. Another common convention is to spell the name with a capital when occurring absolutely (e.g. Earth's atmosphere) and lowercase when preceded by "the" (e.g. the atmosphere of the earth). The term almost exclusively exists in lowercase when appearing in common phrases, even without "the" preceding it (e.g. "It does not cost the earth.", "What on earth are you doing?").
The interior of the Earth, like that of the other terrestrial planets, is divided into layers by their chemical or physical (rheological) properties, but unlike the other terrestrial planets, it has a distinct outer and inner core. The outer layer of the Earth is a chemically distinct silicate solid crust, which is underlain by a highly viscous solid mantle. The crust is separated from the mantle by theMohorovičić discontinuity, and the thickness of the crust varies: averaging km (kilometers) under the oceans and 30-50 km on the continents. The crust and the cold, rigid, top of the upper mantle are collectively known as the lithosphere, and it is of the lithosphere that the tectonic plates are comprised. Beneath the lithosphere is the asthenosphere, a relatively low-viscosity layer on which the lithosphere rides. Important changes in crystal structure within the mantle occur at 410 and 660 km below the surface, spanning atransition zone that separates the upper and lower mantle. Beneath the mantle, an extremely low viscosity liquid outer core lies above a solid inner core. The inner core may rotate at a slightly higher angular velocity than the remainder of the planet, advancing by 0.1–0.5° per year.
Geologic layers of the Earth
Earth-crust-cutaway-english.svg

Earth cutaway from core to exosphere. Not to scale.
Depth
km
Component LayerDensity
g/cm3
0–60Lithosphere[note 8]
0–35Crust[note 9]2.2–2.9
35–60Upper mantle3.4–4.4
  35–2890Mantle3.4–5.6
100–700Asthenosphere
2890–5100Outer core9.9–12.2
5100–6378Inner core12.8–13.1


[Continue reading...]

Minggu, 24 Maret 2013

Future Earth

- 0 comments

Ada banyak faktor yang akan mempengaruhi masa depan bumi, termasuk pergerakan lempeng yang mengubah bentuk permukaan bumi. Dan ada juga faktor lain, seperti evolusi, revolusi rotasi bumi dan evolusi bulan mengelilingi bumi matahari. Bulan mengelilingi bumi memberikan efek pasang surut pada permukaan bumi. Tapi selain selain mengakibatkan pasang surut, revolusi bulan mengakibatkan penurunan laju rotasi bumi selama 25/1.000.000.000 detik / hari. Meskipun kecil, tetapi untuk waktu yang lama dapat mengakibatkan besar. Lain pengaruh gaya gravitasi bulan pada bumi adalah jarak bulan dari bumi. Sekarang bulan bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan 1 cm / tahun. Situasi ini tidak berlangsung di luar karena ada faktor-faktor lain yang berperan, yaitu radiasi matahari. Pemanasan atmosfer bumi akibat efek radiasi matahari mempercepat laju rotasi bumi sehingga bulan bergerak lebih jauh menuju bumi. Semakin dekat posisi bulan ke bumi akan menyebabkan bulan hancur. Hal ini karena gaya gravitasi mengalahkan kekuatan kohesif materi yang membentuk bulan. Bumi akhirnya memiliki cincin seperti yang dimiliki planet Jovian (planet) yang lain. Namun, peristiwa di atas berdampak pada bumi terlalu kecil jika dibandingkan dengan efek yang berkaitan dengan revolusi matahari.

Perhitungan astronomi, 5-6 miliar tahun matahari akan membengkak dalam ukuran sehingga dapat menelan venus Mercury. Pada saat itu, matahari akan menjadi bintang merah dan bintang raksasa. Pada saat itu panas matahari dapat mencairkan besi dan menguapkan air di lautan bumi dan membentuk awan yang menyelubungi bumi. Periode ini tidak berlangsung lama. Matahari akan menyusut lagi sehingga panas berkurang juga, menyebabkan awan yang menyelubungi bumi lagi berubah menjadi lautan. Setelah itu matahari kembali evolusinya dengan ledakan yang melemparkan materi keluar. Kemudian setelah matahari kehabisan bahan bakar akan terus menyusut sehingga ukuran akan lebih kecil dari Bumi. Matahari akan benar-benar padam, tetapi bumi dan orbit planet lainnya matahari karena akan menjaga massa yang hilang hanya 1/1000 massa saat masih bersinar. Matahari akan sangat dikompresi, satu sendok teh massa matahari memiliki berat beberapa ton. Jika massa yang datang, mungkin umat manusia jauh meninggalkan bumi.

[Continue reading...]
 
Copyright © . My World - Posts · Comments
Theme Template by My World · Powered by Blogger