Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Kamis, 27 Oktober 2016

Pencarian Kehidupan di Mars

- 0 comments
    Spekulasi tentang adanya kehidupan di Mars terus bertahan sejak Giovanni Schiaparelli dan Percivel Lowell menduga adanya saluran-saluran silang-menyilang yang terdapat di Mars. Ekspedisi pendaratan pesawat angkasa ke planet ini, terutama pesawat Viking, juga masih berkisar di sekitar masalah ini. Pesawat Viking 1 yang mendarat di permukaan Mars pada tanggal 20 Juli 1976 membawa peralatan yang khusus digunakan untuk melakukan eksperimen pencarian kehidupan di Mars. Di situ, Viking menjadi laboratorium mini untuk melakukan eksperimen pada contoh tanah dan bebatuan Mars yang diambil dari permukaannya.
    Eksperimen ini dilakukan khusus untuk mendeteksi ada tidaknya mikroorganisme. Eksperimen yang dilakukan Viking memberikan hasil yang mengejutkan para peneliti. Mereka mendapatkan bahwa tanah Mars yang diduga mengandung mikroorganisme bereaksi kuat sekali dengan zat-zat reaktif yang dibawa dari Bumi. Tetapi, reaksi ini hanya berjalan sebentar saja, dan segera berhenti. Para ahli lalu berpikir apakah mikroorganisme yang ada di Mars segera mati setelah mereka bereaksi dengan zat-zat yang dibawa dari Bumi. Untunglah Viking membawa alat lain yang lebih canggih dan berfungsi melakukan analisis kimiawi pada tanah dan atmosfer Mars.
    Hasil yang diperoleh alat ini menunjukkan tidak adanya zat-zat organik yang terdapat, baik dalam tanah maupun atmosfer Mars. Berdasarkan data dan analisis di atas, para ahli berkesimpulan bahwa di Mars tidak terdapat kehidupan dan tanah Mars jauh lebih reaktif dari pada tanah Bumi. Lebih jauh lagi, mereka berpendapat bahwa kedua hal ini disebabkan oleh pancaran sinar ultraviolet matahari yang jatuh ke permukaannya. Sinar inilah yang menguraikan molekul-molekul organik dalam tanah Mars (kalau pernah ada) dan merangsang pembentukan senyawa-senyawa yang disebut superoksida yang sangat raktif sebagaimana tampak sewaktu direaksikan dengan zat-zat yang dibawa Viking.
    Dari sini, para ahli menyimpulkan bahwa di Mars tidak  terdapat kehidupan karena tidak terdapat syarat-syarat yang mendukung agar kehidupan bisa berlangsung.
[Continue reading...]

Atmosfer dan Iklim Mars

- 0 comments
    Seperti Venus dan Bumi, Mars juga memiliki atmosfer meskipun kondisinya berbeda dengan kedua planet itu. Kalau tekanan atmosfer Venus di permukaannya 90x tekanan atmosfer Bumi, tekanan Mars hanya 1/150 tekanan atmosfer Bumi. Seperti pada Venus komposisi atmosfer Mars di dominasi oleh gas karbon dioksida (95,3%), nitrogen (2,7%), argon (1,6%) dan gas-gas lain seperti oksigen, karbon monoksida dan uap air yang sangat sedikit kelimpahannya. Atmosfer Mars terbagi menjadi lapisan troposfer, stratosfer dan termosfer. Lapisan troposfer ada sampai ketinggian 45km, sedangkan stratosfer ada sampai 100km dan termosfer ada di atas lapisan stratosfer.
    Di daeran stratosfer, temperature berkurang dengan bertambahnya ketinggian, mulai dari -55 derajat celcius di dekat permukaan Mars sampai -133 derajat celcius di puncak troposfer. Lapisan statosfer memiliki temperature yang sama dengan puncak lapisan troposfer, dan tidak mengalami perubahan temperature terhadap ketinggian. Di lapisan termosfer temperature mulai naik sampai mencapai 37 derajat celcius di puncaknya.
    Di atmosfer Mars, sering terbentuk awan yang merupakan kumpulan partikel-partikel kecil yang terangkat ke angkasa. Tetapi tidak seperti yang berlangsung di Bumi, awan ini tidak hanya terdiri dari kristal-kristal es. Awan yang berada di atmosfer Mars bisa tersusun dari kristal-kristal karbon dioksida yang membeku membentuk awan es kering, kristal-kristal karbon dioksida yang terperangkap dalam kristal-kristal es atau Clathrate karbon dioksida. Bentuk kristal ini dinamakan Whitefall yang berbentuk debu putih yang amat halus. Whitefall sering jatuh terutama pada saat musim dingin berlangsung di Mars.
    Proses hilangnya gas-gas rumah kaca dari atmosfer Mars berkaitan dengan ukuran Mars yang lebih kecil dibandingkan ukuran Bumi. Ukurannya yang kecil ini mengakibatkan pemadatan Mras berlangsung lebih cepat dari Bumi sehingga gejala vulkanisme di Mars tidak segiat di Bumi, bahkan menjadi padam seperti sekarang ini terjadi. Vulkanisme di bumi memegang peranan penting dalam mempertahankan efek rumah kaca sehingga Bumi tidak pernah mengalami hilangnya gas-gas rumah kaca dari atmosfernya. Karbon dioksida di atmosfer Bumi jatuh ke laut dan membentuk batuan karbonat. Batuan ini akan melepaskan karbon dioksida yang kandungannya melalui kegiatan vulkanis dan tektonik sehingga kembali ke atmosfer Bumi. Keadaan tersebut tidak berlangsung di Mars.
[Continue reading...]

Tudung Kutub Mars

- 0 comments
    Hal lain dari Mars yang menarik jika dilihat dari Bumi adalah tudung-tudung kutubnya. Tudung kutub planet ini mirip dengan kutub di Bumi. Di daerah-daerah itu, terdapat bahan-bahan yang membeku sehingga dari luar angkasa tampak berwarna putih. Namun, komposisi bahan-bahan yang ada di kutub-kutub Mars berbeda dengan yang ada di kutub-kutub Bumi. Tudung kutub Mars adalah karbon dioksida yang membeku (es kering). Karbon dioksida ini berasal dari atmosfer Mars itu sendiri saat temperature permukaannya mencapai kurang dari -120 derajat celcius. Pada saat di belahan Mars utara berlangsung musim dingin, tudung kutub Mars bisa meluas sampai pada daerah lintang 45 derajat dan di belahan selatan bisa mencapai lintang 55 derajat. Perbedaan ini berasal dari orbit Mars yang eksentrik. Musim dingin di belahan selatan berlangsung saat Mars berada  di aphelion sehingga radiasi matahari yang jatuh ke permukaannya lebih sedikit dibandingkan dengan yang jatuh di belahan utara saat begian ini mengalami musim dingin.
    Saat musim panas berlangsung tudung kutub Mars berkurang luasnya dan meninggalkan lapisan es yang terus ada di kutub-kutubnya (tudung abadi). Lapisan es permanen yang ada di kutub utara terdiri dari es (air beku) dan berdiameter 1000km dengan ketebalan beberapa kilometer. Lapisan es permanen ini menjadi cadangan air terbanyak yang ada di Mars. Tudung kutub permanen yang berada di kutub selatannya tidak seluas yang ada di kutub utara, hanya berdiameter 350km dan terdiri dari karbon dioksida yang membeku.
[Continue reading...]

Geologi Mars

- 0 comments
    Berdasarkan analisis pada meteorit yang diperoleh dan pengamatan oleh pesawat-pesawat angkasa yang sudah sampai dipermukaannya, tampak bahwa permukaan Mars kebanyakan terdiri atas basalt. Selain itu, permukaannya juga diselimuti dengan debu besi oksida yang membuatnya menjadi berwarna merah. Para ahli mendapatkan bahwa inti Mars memiliki jari-jari sekitar 1480km yang terdiri atas besi dan belerang sebanyak 15-17%. Inti besi sulfida ini agak bersifat cairyang diselubungi oleh mantel silikat yang menggerakkan proses-proses vulkanik dan tektonik dipermukaannya meskipun sekarang tidak aktif lagi. Mantel ini diselubungi oleh kerak yang ketebalannya 50-150km.
   
    Secara garis besar, sejarah geologi Mars terbagi menjadi tiga masa, yaitu :
    - Masa Noach (dari Noachis Terra) : Mars berada dalam masa pembentukan yang berlangsung sekitar 3800-3500 juta tahun yang lalu. Kawah-kawah besar banyak terbentuk dalam masa ini. Dataran tinggi Tharsis juga terbentuk, diikuti adanya proses banjir besar.
    - Masa Hesper (dari Hespheria Planum) : berlangsung sekitar 3500-1800 juta tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan adanya pembentukan dataran-dataran lava.
    - Masa Amazon (dari Amazonis Planitia) : 1800 juta tahun lalu sampai sekarang. Pada masa ini, kawah dari benturan meteorit sudah sedikit dan yang dominan pada masa ini adalah pembentukan gunung api seperti Olympus Mons.
   
    Secara garis besar, permukaan Mars terbagi menjadi dua, yaitu daerah dataran tinggi belahan selatan yang penuh dengan kawah dan alur-alur mirip saluran serta bagian belahan utara yang lebih mulus dan penuh dengan gunung-gunung api yang sudah padam. Kedua belahan ini begitu berbeda sehingga Mars seolah-olah seperti belahan dua planet berbeda yang disetngkupkan. Perbedaan ini semakin mencolok dengan adanya perbedaan albedo yang cukup signifikan antara kedua belahan ini. Permukaan yang lebih terang diselimuti debu dan pasir yang kaya akan besi oksida dan sebelumnya dianggap sebagai benua-benua Mars dan diberi nama Arabia Terra atau Amazonia Planitia. Bagian-bagian yang lebih gelap dianggap lautan-lautan Mars dan kemudian diberi nama Mare Erytraeum, Mare Sirenum dan Aurorae Sinus. Bagian belahan utara Mars kebanyakan berupa dataran rendah yang tidak terlalu banyak dihiasi kawah. Daerah ini lebih banyak dihiasi oleh bekas-bekas aliran lava yang berasal dari kegiatan vulkanisme di Mars seperti yang terjadi pada daerah bernama Tharsis dan Elysium. Kawah-kawah yang terdapat di nelahan selatan memiliki lebar yang bervariasi mulai dari beberapa kilometer sampai lebih dari seribu kilometer. Kebanyakan gunung api di Mars sejenis dengan gunung api perisai di bumi, yang terdapat di kepulauan hawaii, hanya saja ukurannya jauh lebih besar. Gunung berapi tertinggi di bumi jika dihitung dari kaki-kakinya adalah gunung Mauna Loa dengan lebar 120km dan tinggi 9km karena kakinya terletak didasar samudera pasifik. Tingginya gunung api di Mars disebabkan oleh 2 hal, yaitu rendahnya gravitasi Mars akibat ukurannya yang kecil dan tidak adanya kegiatan tektonik lempeng.
[Continue reading...]

Selasa, 25 Oktober 2016

Bagian-Bagian Matahari

- 0 comments
Secara umum, matahari terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian angkasa matahari, permukaan matahari, dan bagian dalam. Segala radiasi yang datang ke bumi berasal dari bagian angkasa matahari, dan bagian ini mendapat sumber energinya dari reaksi termonuklir yang berlangsung di inti matahari.
Angkasa Matahari
Bagian matahari yang bisa kita amati secara langsung hanyalah bagian angkasa/atmosfer matahari saja. Bagian ini terbagi menjadi tiga, yaitu fotosfer, kromosfer, dan korona.
Fotosfer adalah bagian matahari yang paling mudah kelihatan dari bumi, bagian ini memiliki temperatur 6000 derajat celsius. Kromosfer adalah lapisan tipis yang berada di atas lapisan fotosfer, memiliki ketebalan sekitar 2000 - 3000 km tapi batas bagiannya tidak jelas karena di tas lapisan perbatasan kromosfer menjadi lautan semburan materi yang di beri nama spicule. Korona adalah lapisan yang terdapat di atas daerah transisi kromosfer, terdapat lapisan terluar angkasa matahari yang sangat renggang dan disebut korona (yang berarti mahkota), krapatan partikel pada lapisan ini sangat rendah bahkan lebih rendah dari kerapatan ruang hampa yang yang ada di bumi.
[Continue reading...]

Permukaan Matahari dan Gejala Permukaannya

- 0 comments
Matahari yang sehari-hari kelihatan tenang memancarkan sinarnya, sebenarnya memiliki banyak aktifitas yang berlangsungdi permukaannya. Kegiatan-kegiatan ini, misalnya granulasi dan supergranulasi, bintik matahari (sunspot), flare, prominensa, spicule, plage dan facula. Kegiatan-kegiatan ini sebenarnya hanyalah manifestasi dari kegiatan matahari yang variabel secara periodik dan erat kaitannya dengan siklus aktifitas magnetik dihubungkan dengan rotasi diferensial matahari.  
[Continue reading...]

Granulasi dan Supergranulasi

- 0 comments
Permukaan fotosfer tidak mulus, tetapi penampakannya seperti dipenuhi dengan butir-butir beras. Bagian-bagian fototsfer ini kemudian diberi nama granulasi yang merupakan daerah-daerah terang yang dikelilingi dengan daerah gelap. Biasanya daerah terang ini memiliki  diameter 700 - 1000 km.
Granulasi sebenarnya menunjukan adanya aliran gas yang mengalir ke fotosfer atas, dan setelah sampai di atas turun lagi karena menjadi lebih dingin. Daerah-daerah gelap merupakan daerah tempat turunya gas-gas ini dan memiliki perbedaan temperatur 50 - 100 derajat celsius dengan daerah pusat granulasi.
Granulasi matahari sebenarnya merupakan bagian dari struktur yang lebih besar lagi, yaitu yang disebut supergranulasi, yang bisa mencapai 30.000 km. Di daerah ini, terjadi aliran gas dari pusat ke arah tepi.
[Continue reading...]

Bintik Matahari

- 0 comments
Kita bisa melakukan pengamatan metahari dengan menggunakan teleskop sederhana dengan dilengkapi filter peredam cahaya matahari. Filter ini bisa mengurangi intensitas pancaran matahari yang datang sampai pada tingkat yang tidak membahayakan mata. Dengan cara ini peristiwa yang terjadi di permukaan matahari dapat kita lihat. Bintik matahari adalah kegiatan matahari yang paling awal dikenali manusia. Pengamatan bintik matahari sudah dilakukan oleh ilmuwan yunani bernama Theopharastus pada tahun 350 sm. Bintik matahari terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian pusat yang paling gelap bernama umbra dan dikelilingi bagian yang lebih terang bernama penumbra. Bintik matahari bisa berukuran sangat besar , diameternya bisa mencapai 50.000 km. Dipermukaan matahari, bintik-bintik lebih banyak berkumpul membentuk kelompok yang masing-masing anggotanya bisa mencapai 20 atau lebih, dan bisasanya bintik matahari lebih banyak di lintang-lintang rendah, antara -40 sampai 40 derajat. Bintik-bintik ini jarang ada yang bertahan cukup lama, ada umurnya kurang dari 1 hari, ada juga yang mencapai beberapa bulan.
[Continue reading...]

Rotasi Matahari

- 0 comments
Jika memperlihatkan satu atau sekelompok bintik matahari selama beberapa hari, kita akan mendapatkan bahwa bintik-bintik itu bergerak sejajar garis lintang matahari. Ini bukan karena bintik-bintik itu sendiri yang bergerak, melainkan karena matahari berotasi. Rotasi matahari pertama kali diamati oleh Galileo waktu ia melakukan pengamatan bintik matahari dengan cara seperti itu. Pada tahun 1859, Richard Carrington mendapat bahwa di daerah ekuator, matahari berotasi dengan periode rotasi 35 hari, tetapi di daerah yang lintangnya lebih tinggi, periode rotasinya lebih besar. Rotasi yang demikian dinamakan rotasi diferensial matahari karena di setiap lintang laju rotasinya berbeda-beda. Ini disebabkan matahari bukan benda tegar sehingga di daerah-daerah yang letaknya lebih jauh dari sumbu rotasi akan memiliki kecepatan rotasi yang lebih besar. Dengan menggunakan peralatan yang teliti, didapat bahwa periode rotasi di ekuator adalah 25,8 hari, di lintang 40 derajat 28 hari, dan di lintang 80 derajat periode adalah sebesar 36 hari. Rotasi diferensial beserta aktivitas magnetik matahari diperkirakan merupakan sumber munculnya bintik matahari.
[Continue reading...]

Permukaan Venus

- 0 comments
Permukaan venus ternyata berbeda dengan permukaan mars atau bumi. Sementara, permukaan bumi hampir separuhnya berupa lempengan-lempengan benua, sedangkan setengah permukaan marsberupa dataran tinggi, venus didominasi oleh lereng-lereng. Hanya 10% luas permukaan mars berupa dataran tinggi yang mirip dengan benus-benua di bumi. Bentuk permukaan yang menonjol adalah adanya dua dataran tinggi yang kemudian diberi nama aphrodite terra dan ishtar terra. Aphrodite terra merupakan dataran tinggi seluas afrika dan membentang sepanjang setengah ekuator. Ishtar terra merupakan dataran tinggi seukuran australia yang berada pada ketinggian 2 km dari jari-jari rata-rata venus. 
[Continue reading...]

Atmosfer Venus

- 0 comments
Atmosfer venus sangat berbeda dengan atmosfer bumi karena jauh lebih tebal dan meluas hingga pada daerah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di bumi. Struktur awannya membuat permukaan venus tidak mungkin dilihat dari luar angkasa selain menggunakan radar. Akibatnya, permukaan venus ini baru dapat diketahui pada tahun 1989 dengan meluncurkan wahana Magellan. Meskipun permukaannya  sangat tidak nyaman untuk didatangi, namun pada ketinggian 50 km di atas permukaannya, tekanan dan temperaturnya mirip dengan yang ada di bumi, dan tidak ada yang mengatakan apabila manusia bumi ingin melakukan kolonisasi pada venus, bagian ini diusulkan menjadi tempat kolonisasi tersebut. Atmosfer venus terbagi menjadi beberapa bagian; bagian terbawah adalah troposfer, stratosfer, dan termosfer. Lapisan troposfer terdapat sampai pada ketinggian 65 km dari permukaan venus dan stratosfer  sampai pada ketinggian 95 km, dan yang di atasnya terdapat lapisan termosfer dan eksosfer yang ketinggiannya sampai  ke batas atmosfer venus pada jarak 220-250 km dari permukaan venus.
Wahana venus express yang sampai di venus pada bulan april 2006 berhasil mengamati bahwa gas atmosfer yang terdapat di bagian malam mencapai jarak yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdapat pada siang. Di bagian siang, awan hanya memiliki ketebalan 20 km dan bagian kabutnya mencapai 65 km dari permukaan venus, tetapi di bagian malam, awan ini bisa mencapai ketinggian 95 km, dan kabutnyya mencapai ketinggian 105 km. Komponen atmosfer venus adalah karbon dioksida ditambah sejumlah kecil nitrogen.Walaupun jumlah komponen nitrogen relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah karbon dioksida yang ada di atmosfer venus, tetapi jumlah nitrogen di kedua planet (bumi dan venus) hampir sama. Ini dikarenakan atmosfer venus yang jauh lebih mampat dibandingkan bumi. Tekanan atmosfer venus 92 kali dibandingkan tekanan atmosfer pada permukaan bumi, dan ini sama dengan tekanan yang ditemui pada kedalaman 910 m di bawah permukaan laut. Atmosfer yang tebal ini juga membuat temperatur siang dan malam hari tidak terlalu berbeda, meskipun rotasi venus yang sangat lambat. Sembilan puluh persen massa atmosfer planet ini berada pada ketinggian sampai 28 km dari permukaannya. Karena massa atmosfernya jauh lebih besar, sampai ketinggian 50 km daerah di atas 28 km ini masih memiliki tekanan yang lebih besar dari pada yang ada di bumi. Daerah atmosfer venus yang paling mirip dengan bumi barada pada ketinggian 52,5 sampai 54 km, dan memiliki temperatur 20 - 37 derajat celsius.
Atmosfer venus juga memiliki angin, dan kecepatannya bergantung pada kketinggian permukaan dan lintang tempat. Kecepatan venus yang ada di dekat permukaannaya sangat rendah, lebih rendah dari yang ada di permukaan bumi. Meskipun demikian, karena padatnya atmosfer yang ada di dekat permukaan venus, kecepatan sekecil apapun dapat mimindahkan debu dan kerikil permukaan venus.Kerapatan atmosfer juga menyebabkan terjadinya pelengkungan lintasan cahaya dalam atmosfer itu. 
[Continue reading...]

Hidrosfer Bumi

- 0 comments

Salah satu keistimewaan bumi tidak dimiliki planet-planet lain adalah berlimpahnya kandungan air yang terdapat di permukaannya. Kira-kira 70,8% permukaan bumi ditutupi air (97% air laut dan 3% air tawar), dan hanya 29,2% yang berupa daratan. Air inilah yang membuatnya menjadi berwarna biru. Hal ini dilihat pesawat voyager 2 saat akan meninggalkan tata surya ketika berada di seberang orbit neptunus. Air bisa terdapat di bumi akibat proses-proses yang melibatkan orbit bumi saat mengelilingi matahari, vulkanisme, garvitasi, efek rumah kaca, medan magnet bumi, dan atsmosfernya yang kaya akan oksigen.
Hidrosfer bumi terdapat di lautan-lautan(yang paling dominan), danau, sungai, dan bawah permukaan tanah. Kedalaman rata-rata lautan adalah 3.794 m, lebih dari lima kali ketinggian rata-rata semua benua. Massa lautan adalah 1/4.400 seluruh massa bumi. Bumi kita ini sebenarnya berada di luar orbit diman keadaannya cukup hangat sehingga air dalam keadaan cair, dan tanpa adanya efek rumah kaca, seluruh air yang ada di permukaan bumi akan membeku. Ada bukti-bukti paleontologis bahwa pada suatu ketika setelah ganggang biru mengolonisasi lautan, efek rumah kaca berhenti dan lautan-lautan bumi membeku selama 10 - 100 juta  tahun. Di venus, air yang berupa gas dihancurkan oleh pancaran radiasi ultraungu, dan hidrogen yang terbentuk akan terionisasi oleh angin surya. Karena tidak ada hidrogen, oksigen  akan bersenyawa dengan mineral-mineral yang ada di permukaan venus. Kedua hal inilah yang menyebabkan venus tidak memiliki air.
[Continue reading...]

Atmosfer Bumi

- 0 comments
Bumi diselubungi campuran gas yang biasa kita disebut udara. Udara merupakan zat yang sangat penting untuk menunjang kehidupan seluruh makhluk di seluruh bumi. Udara atau atmosfer terdiri dari campuran bermacam-macam gas. Nitrogen adalah yang paling banyak terdapat (78%). Gas yang kelimpahannya berada di bawah nitrogen adalah oksigen (21%), kemudian diikuti dengan gas-gas lain, seperti argon, karbon dioksida, uap air, dan sebagainya.
Kelimpahan unsur-unsur di bumi berbeda dengan yang ada di planet-planet lain. Sebagai contoh kita lihat di planet-planet besar, di planet- planet besar uap air banyak terdapat di atmosfer. Oksigen yang terdapat di bumi erat kaitannya dengan adanya tumbuhan di bumi. Mereka membangun jaringan-jaringan yang menyusun tubuh mereka dari air dan karbon dioksida dengan melepaskan oksigen melalui proses yang disebut fotosintesis karena mendapatkan tenaga dari matahari.
Jika membandingkan atmosfer bumi dengan diameter bumi , perbandingan ini masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kulit ari salak terhadap buah salaknya. Ketebalan atmosfer bumi  tidak merata, 90% massa udara terletak pada ketinggian 0 - 16 km. Menipisnya udara tidak terjadi secara drastis, tetapi terjadi secara sedikit demi sedikit sehingga batas antara atmosfer dan ruang angkasa menjadi tidak jelas.
Temperatur atmosfer berubah berdasarkan ketinggian dari permukaan bumi, tetapi pola perubahan tidak ini selalu tidak sama. Berdasarkan pada pola perubahan temperatur terhadap ketinggian ini, para ahli membagi - bagi atmosfer menjadi beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, termosfer dan eksosfer.
[Continue reading...]

Eksplorasi Mars

- 0 comments

Mars adalah sebuah planet yang ukurannya lebih kecil dari bumi, diameternya hanya 6.787 km, kira-kira setengah diameter bumi. Massa mars hanya 11% dari massa bumi. Mars meiliki kerapatan 3,8 gr/cm kubik, berarti lebih kecil dari kerapatan bumi sebesar 4,5 gr/cm kubik. Melalui pengamatan seismik menggunakn peralatan yang dibawa pesawat viking 2, para ahli menduga inti mars adalah besi sulfida yang berdiameter sekitar 2000 km. Inti ini diselubungi oleh suatu mantel silikat sampai ke permukaannya, dan dari medan magnetnya yang amat kecil disimpulkan bahwa inti mars adalah medan magnet yang sangat padat.
Pengamatan mars tidak hanya dilakukan di bumi saja, tetapi juga dilakukan menggunakn pesawat-pesawat angkasa yang terbang mengorbit planet ini, bahkan ada juga yang berhasil mendarat di permukaannya seperti pesawat-pesawat angkasa, mariner, dan viking. Dari data yang dikirimkan pesawat-pesawat itu, para astronom semakin banyak memperoleh gambaran mengenai keadaan fisik dan gejala-gejalayang berlangsung di planet ini. Pengamatan mars menggunakan pesawat angkasa pertama kali dilakukan oleh pesawat mariner 4. Pada tanggal 22 juni 1965, wahana ini mendekati mars dan berhasil mengirimkan sejumlah gambar permukaan mars ke bumi. Penerbangan pesawat ini disusul oleh pesawat mariner 6 dan 7, yang memberikan gambaran tentang mars sebagai planet yang berkawah-kawah. Kegiatan penelitian menjadi semakin semarak dengan berhasil diluncurkannya mariner 9 pada tahun 1972. Pesawat ini adalah pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain. Mariner 9 berhasil memetakan seluruh permukaan mars dengan resolusi 1 km. Mariner 9 mendapatkan bahwa pada mars ada banyak gunung berapi , ngarai-ngarai yang besar dan dalam, tudung-tudung kutub dan alur-alur permukaan yang pernah dialiri air.
Peluncuran mariner menjadi ancang-ancang untuk melakukan usaha pendaratan pesawat angkasa di mars. Pada tahun 1976, amerika serikat meluncurkan 2 pesawat angkasa bernama viking 1 dan 2 dengan tujuan melakukan pendaratan di mars. Peluncuran berhasil pada tanggal 19 juli 1976, viking 1 berhasil mendarat di permukaan mars, di suatu tempat yang diberi nama chryse planitia(lembah emas). Dua bulan kemudian, viking 2 mendarat di suatu dataran yang diberi nama utopia. Pesawat-pesawat viking ini membawa alat untuk melakukan pengamatan permukaan mars, menganalisa cuaca dan iklim mars, serta mencoba mencari adanya mikroorganisme di permukaan mars. Pengamatan-pengamatan viking membuat  semakin banyak informasi yang berhasil diperoleh oleh para ahli tentang mars, dan gambaran tentang planet ini menjadi semakin jelas.
Permukaan mars yang berwarna cokelat kekuningan dipenuhi dengan batuan yang ukurannya berkisar dari berbagai centimeter sampai beberap meter. Batuan ini mungkin berasal dari kegiatan vulkanisme yang pernah berlangsung di mars. Di samping batuan, di permukaan mars terdapat pula debu-debu halus berukuran kurang dari 10 mikron, dan akibat hembusan angin di beberapa tempat, debu-debu itu membentuk bukit-bukit pasir seperti gurun pasir di bumi. Debu di permukaan mars ini banyak mengandung air dan karbon dioksida yang membeku. Viking melakukan eksperimen pada debu mars dengan menambahkan air debu itu, dan ternyata terjadi reaksi yang melepaskan oksigen. Eksperimen ini juga menunjukkan bahwa di mars tidak terdapat senyawa-senyawa organik. Tanah mars ternyata merupakan campuran dari mineral dan yang kaya besi, besi hidroksida, sulfat, dan karbonat. Mineral-mineral ini juga mengandung bahan-bahan bersifat magnetik yang mungkin berupa hematit dan maghemit (oksida-oksida besi) serta campuran nikel dan besi.

[Continue reading...]

Geologi Mars

- 0 comments

Berdasarkan analisis pada meteorit yang diperoleh dan pengamatan oleh pesawat-pesawat angkasa yang sudah sampai di permukaanya, tampak bahwa permukaan mars kebanyakan terdiri atas basalt. Selain itu permukaannaya juga diselimuti dengan debu besi oksida yang membuatnya menjadi berwarna merah. Para ahli mendapatkan bahwa inti mars memiliki jari-jari sekitar 1.480 km yang terdiri atas besi dan belerang sebanyak 15-17%. Inti besi sulfida ini agak bersifat cair yang diselubungi oleh mantel silikat yang menggerakkan proses-proses vulkanik dan tektonik di permukaannya meskipun sekarang tidak aktif lagi. Mantel iini diselubungi kerak yang ketebalannya 50-150 km.

Secara garis besar, sejarah geologi mars terbagi menjadi tiga masa, yaitu:
- masa noach
Mars berada dalam masa pembentukan yang berlangsung 3.800 - 3.500 juta tahun yang lalu. Kawah-kawah besar banyak terbentuk dalam masa ini. Dataran tinggi tharsis juga terbentuk; diikuti adanya prose banjir besar.
- masa hesper
Berlangsung sekitar 3.500 - 1.800 juta tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan pembentukan dataran-dataran lava.
- masa amazon
Berlangsung 1.800 tahun yang lalu sampai sekarang. Pada masa ini, kawah dari benturan meteorit sudah sedikit, dan yang dominan pada masa ini adalah pembentukan gunung api seperti olympus mons.

Secara garis besar, permukaan mars terbagi menjadi dua, yaitu daerah dataran tinggi belahan selatan yang penuh dengan kawah dan alur-alur mirip saluran serta  bagian belahan mars utara yang lebih mulus dengan kawah dan penuh dengan gunung-gunung api yang sudah padam. Kedua belahan ini begitu berbeda sehingga mars seolah-olah seperti belahan dua planet yang berbeda yang disetangkupkan. Perbedaan ini semakin mencolok dengan adanya perbedaan albedo yang cukup signifikan antara kedua belahan ini.
Permukaan yang lebih terang diselimuti debu dan pasir yang kaya akan besi oksida dan sebelumnya dianggap benua-benua mars dan diberi nama arabia terra. Bagian yang lebih gelap dianggap lautan dan kemudian diberi nama mare erythraeum, mare sirenum, dan aurorae sinus. Bagian belahan utara mars kebanyakan berupa dataran rendah yang tidak terlalu banyak dihiasi kawah. Daerah ini lebih banyak dihiasi oleh bekas-bekas aliran lava yang berasall dari kegiatan vulkanisme di mars. seperti yang terjadi pada daerah yang bernama Tharsis dan Elysium. Daerah tharsis terletak di tengah dataran tinggi dengan panjang 4.000 km terletak pada ketinggian 10 km. Bagian ini memiliki gunung-gunung api raksasa.
[Continue reading...]

Mars

- 0 comments

Sudah sejak lama, manusia sering bertanya, apakah di luar bumi, di kedalaman langit, terdapat makhluk hidup seperti mereka. Manusia lalu berspekulasi tentang bagaimana bentuk dan cara hidup makhluk-makhluk itu, bagaimana adat kebiasaan mereka, bahkan mereka mengkhayalkan pertemuan makhluk-makhluk itu dengan manusia di bumi.
Johannes kepler adalah orang pertama yang berspekulasi tentang adanya kehidupan di luar bumi. Sppekulasinya ini dituangkan dalam sebuah karangan fiksi ilmiah berjudul "Somnium". Dalam buku itu, dia melukiskan perjalanan manusia dari bumi ke bulan serta kehidupan yang ada di dalam satelit bumi ini.
Pada abad ke-19, ada satu benda langit yang banyak meghasilkan spekulasi-spekulasi semacam itu. Benda langit itu adalah mars. Banyak orang terlibat dalam perdebatan tentang ada tidaknya kehidupan diplanet itu. Seorang pengarang bernama H.G. Wells pada tahun 1897 mengarang buku cerita tentang penyerbuan makhluk-makhluk mars ke bumi berjudul "The War of The Worlds". Pada saat itu, buku wells sempat menjadi bahan perbincangan masyarakat eropa dan amerika serikat.
Mengapa mars begitu banyak membangkitkan spekulasi tentang adanya kehidupan lain ?
[Continue reading...]

Minggu, 31 Maret 2013

Pengamatan dan Orbit Mars

- 0 comments

Jika dilihat menggunakan mata telanjang. Mars tampak berwarna merah, orange, atau kekuningan. Kecerlangan planet ini berubah-ubah dengan tingkat perubahan yang lebih besar dari pada yang dialami planet lain. Jika diamati menggunakan teleskop, mars ini tampak berwarna merah karena adanya oksida besi yang terdapat di permukaannya. Mars mengorbit matahari dengan periode 687 hari pada jarak 227 juta km. Orbit mars agak lonjong (eksentrisitasnya adalah 0,093) sehingga jarak perihelion dan aphelion memiliki perbedaan 42 juta km. Jika dilihat dari bumi, jarak terjauhnya tujuh kali lebih besar dari pada jarak terdekatnya. Dalam mengorbit matahari, planet berotasi pada sumbunya denga periode 24 jam 36 menit 23 detik. Sumbu rotasi mars tidak tegak lurus pada orbitnya, tetapi membentuk sudut 25 derajat terhadap garis tegak lurus bidang ini, dan kemiringan sumbu rotasi ini mengakibatkan adanya perubahan musim seperti yang terjadi di bumi.
Mars adalah planet superior dengan periode sideris 687 hari dan periode 780hari. Ini mengakibatkan setiap 26 bulan, mars mengalami oposisi dan berada di atas horizon sepanjang malam dan sangat mudah diamati. Saat terdekat dengan bumi, resolusi terbaik yang bisa diperoleh adalah 25 detik busur atau setara dengan jarak linear 100 km. Pada jarak ini, bisa diamati adanya tudung kutub yang cukup terang dan adanya perubahan di permukaan yang menunjukkan adanya atmosfer yang cukup dinamis. Saat seperti itu berlangsung dua kali setiap 32 tahun, bergantian setiap 15 tahun dan 17 tahun, dan selalu antara akhir juli dan akhir september.
Pada tanggal 27 agustus 2003, pada pukul 19:51:13 UT, mars mencapai jarak terdekat dengan bumi dalam kurun waktu 60.000 tahun terakhir, jarak antara bumi mars adalah 55.758.006 km, dan ini terjadi ketika mars berada pada posisi sehari sebelum berada dalam kedudukan oposisi dan tiga hari dari perihelionnya.
[Continue reading...]

Jumat, 29 Maret 2013

Medan Magnet Bumi

- 0 comments
Inti bumi adalah logam cair yang mampu menghantarkan listrik. Rotasi bumi mengakibatkan inti ini ikut berotasi dengan kecepatan yang lebih rendah, dan karena yang berotasi adalah benda yang menghantarkan listrik, inti ini berfungsi sebagai sebuah dinamo pembangkit medan magnet. Deperti pada magnet batang, medan magnetbumi juga memiliki kutub-kutubnya yang terletak di dekat kutub-kutub bumi. Sudut yang dibentuk sumbu magnet bumi terhadap sumbu rotasinya adalah sebesar 11,3 derajat.
Secara terus-menerus, matahari memancarkan anging surya yang berupa partikel-partikel, ke angkasa luar. Angin surya yang sampai ke bumi berinteraksi dengan medan magnet bumi sehingga medan ini berbentuk seperti komet dan disebut magnetosfer. Bentuk seperti komet ini terjadi karena hembusan pada angin surya pada bagian yang menghadap matahari(bagian siang) memampatkan magnetosfer sehingga magnetosfer ini hanya ada sampai pada jarak 10 kali jari-jari bumi (63.700 km). Sebaliknya, pada bagian belakang yang membelakangi matahari (bagian malam) magnetosfer ini meluas sampai pada jarak 100 kali jari-jari bumi (6.370.000 km).
Magnetosfer bumi merupakan perisai bumi terhadapa pancaran partikel-partikel dari matahari yang bisa membahayakan kehidupan makhluk-makhluk bumi. Partikel-partikel yang datang ke arah bumi di tangkap oleh magnetosfer bumi da terkungkung dalam medan ini. Daerah tempat terkungkungnya partikel-partikel oleh medan magnet bumi dinamakan sabuk radiasi van allen, mengikuti nama seorang peneliti dari amerika serikat, yang banyak melakukan penelitian tentang magnetosfer bumi.
Kadang-kadang di permukaan matahari, muncul peristiwa yang menunjukan peningkatan kegiatan matahari. Jika ini terjadi, berarti berlangsunglah peningkatan pancaran partikel-partikel energi tinggi dari permukaan matahari yang dipancarkan dalam bentuk angin surya (solar wind). Jika partikel-partikel ini sampai ke bumi akan berinteraksi dengan magnetosfer bumi dan menimbulkan peristiwa variasi medan magnet dan aurora.
[Continue reading...]

Cuaca dan Iklim

- 0 comments

Adanya aliran udara yang berlangsung di atmosfer, digabungkan dengan penguapan dan kondensasi uap air membangkitkan suatu gejala yang disebut cuaca. Cuaca sebenarnya merupakan tanggapan radiasi yang datang dari matahari. Energi yang memberi tenaga bagi gejala cuaca ini adalah pancaran cahaya matahari yang memanasi permukaan bumi ini. Ketika planet berotasi, dan ketika terjadi perubahan musiman pada radiasi matahari yang datang, atmosfer dan lautan berupaya mendistribusikan radiasi ini dari daerah panas ke daerah yang lebih dingin.
Cuaca bumi itu erat dengan adanya lautan dan uap air yang terdapat di atmosfernya. Air yang berada di atmosfer, melalui proses penguapan, menyimpan energi yang sangat besar yang kemudian dilepaskan ketika uap air ini mengalami pengembunanan. Kekuatan badai besar yang berlangsung di bumi merupakan hasil dari pelepasan energi yang tersimpan dalam air yang ada di atmosfer tersebut. Pada planet yang tidak memiliki air yang berlimpah seperti bumi, cuacanya lebih tenang dan mudah diramalkan.
Rotasi planet juga memiliki peranan besar dalam sirkulasi yang berlangsung di atmosfernya. Pada sebuah planet yang laju rotasinya lambat, pola sirkulasi atmosfernya lebih dingin di sekitar kutub-kutubnya, dan pola ini berlangsung di venus. Untuk planet yang cepat rotasinya seperti yupiter, sebagian besar gerakan atmosfernya hanyalah gerakan dalam arah timur barat; gerakan dalam arah utara selatan tdak tampak. Di bumi, rotasinya yang lebih cepat dan rotasi venus memungkinkan adanya aliran udara dalam arah utara-selatan dan menciptakan pola cuaca yang menghasilkan badai besar yang berlangsung di daerah-daerah beriklim sedang.
Cuaca adalah dinamika atmosfer bumi dalam ruang dan waktu yang pendek, sedangkan iklim adalah hasil pengamatan cuaca yang berlangsung dalam waktu yang cukup panjang. Meskipun demikian batas tentang iklim dan cuaca tidak terlalu jelas, dan bergantung pada penerapan pengertian kedua gejala ini. Sebagai contoh, pada satu saat gejala el nino dianggap sebagai cuaca, tetapi pada saat yang lain akan dianggap gejala iklim.
[Continue reading...]

Kamis, 28 Maret 2013

Bagian-Bagian Bumi

- 0 comments
Bumi merupakan planet terrestrial yang paling besar ukurannya. Sepertinya merkurius dan venus, komposisi bumi sebagian besar terdiri dari batuan silikat dan magnesium dengan kerapatan rata-rata sekitar 5,52 gr/cm kubik., sedangkan kerapatan dipermukaan sekitar 3,9 gr/cm kubik. Melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa bumi), para ahli geologi memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Seperti pada planet-planet kebumian lainnya, bumi terbagi-bagi menjadi beberapa lapisan. Lapisan terluar adalah kerak silikat yang padat, dibawahnya tedapat mantel yang kenyal dan nyaris cair, inti yang lebih cair lagi dan bagian inti yang padat. Kebanyakan batuan yang menyusun kerak bumi ini terbentuk dalam kurun waktu kurang dari seratus juta tahun yang lalu, sedangkan mineral tertua memiliki umur sekitar 4,4 miliar tahun.
Lapisan-lapisan itu dimulai dari yang terdalam adalah :

1. Bagian inti
Kerapatan rata-rata sebesar 5,52 gr/cm kubik menjadikan bumi sebagai planet yang paling mampat diseluruh tata surya. Karena kerapatan rata-ratabahan yang ada di permukaannya adalah 3,9 gr/cm kubik, dapat disimpulkan bahwa inti bumi tersusun dari bahan yang lebih mampat daripada yang ada di permukaan bumi. Saat bumi baru saja terbentuk, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, melalui sebuah proses diferensiasi, bahan-bahan yang mampat bergerak ke inti bumi. Pengukuran seismik menunjukkan bahwa inti terbagi menjadi dua bagian, yaitu inti dalam yang padat dengan jari-jari sekitar 1.220 km dan diselubungi inti luar yang meluas sampai pada jarak 3.480 km dari pusatnya.

2.  Lapisan Selubungi / Mantel Padat
Komposisi lapisan ini sebagian besar adalah lapisan silikat dan magnesium. Lapisan ini memiliki kerapatan sekitar 3-6 gr/cm kubik dan berada sampai pada kedalaman 2.900 km. Tekanan yang terdapat di bawah mantel mencapai 1,4 juta atmosfer. Meskipun daerah ini merupakan benda padat, tingginya temperatur dapat membuat bahan-bahan silikat dapat mengalami konveksi dalam kurun waktu yang amat panjang, dan gejala ini muncul dalam pergerakan lempeng tektonik. Karena titik lebur dan viskositas suatu zat bergantung pada tekanan yang dialaminya dan karena semakin besar temperatur serta tekanan yang ditemui bilamana kita bergerak semakin dalam di mantel ini,bagian atas selubung ini akan lebih mudah mengalir dibandingkan bagian atasnya. Akibatnya selubung ini akan mengalir dengan sangat lambat.

3. Lapisan Kerak Bumi
Lapisan ini memiliki tebal rata-rata 35 km dan bervariasi 5 sampai 70 km dengan kerapatan 3,3 gr/cm kubik. Bagian yang tipis merupakan kerak samudera ; tersusun dari batuan silikat besi magnesium dan menjadi dasar-dasar daerah samudera. Kerak yang lebih tebal merupakan kerak benua yang kerapatannya lebih rendah dari pada kerak samudera yang tersusun dari silikat natrium kallium aluminium. 
[Continue reading...]
 
Copyright © . My World - Posts · Comments
Theme Template by My World · Powered by Blogger